Bisa mengemudikan mobil bukanlah batas akhir dari kemampuan yang harus dikuasai untuk menjadi pengemudi yang baik. Ada hal-hal detail yang harus dibiasakan agar tidak hanya aman bagi kita sebagai penumpang, tapi juga aman bagi mobil dari kerusakan komponen-komponennya. Salah satunya adalah mengenai komponen kelistrikan yang harus diperhatikan, seperti urutan mengaktifkan atau mematikannya agar komponen tersebut tidak cepat rusak atau lebih singkat usia pakainya.
Salah satu yang sudah sering diingatkan adalah bahwa sebaiknya yakinkan semua kelengkapan listrik seperti AC, Audio, lampu-lampu dalam keadaan non-aktif saat menghidupkan mesin mobil. hal tersebut agar peralatan listrik tersebut tidak cepat rusak dan baterai lebih awet. Nah, bagaimana dengan saat mematikan mesin? Apakah sebaiknya mematikan semua peralatan listrik baru mematikan mesin, atau sebaliknya mematikan mesin terlebih dahulu baru menonaktifkan Air Conditioner (AC) dan lainnya?
AC hanya bisa menyala jika mesin mobil dinyalakan. Hal itu karena komponen utama dari AC adalah kompressor yang membutuhkan daya listrik yang besar. Sehingga benar jika dipercaya bahwa AC berperan dalam membuat konsumsi bbm lebih banyak dibanding tidak mengaktifkan AC. AC juga mengambil beban listrik tambahan yang lebih besar pada baterai saat pertama kali dinyalakan. Sehingga jika posisi AC “ON” saat menghidupkan mobil, mesin akan menghadapi hentakan beban lebih besar yang berpotensi berakibat buruk jika dilakukan secara terus menerus.
Ternyata untuk kasus mematikan mesin mobil, tidak ada masalah apakah sobat mematikan mesin terlebih dahulu maupun menonaktifkan AC atau komponen listrik lainnya. Tidak ada pengaruh negatif baik pada mesin, maupun pada komponen AC. Namun poin-nya ternyata bukan saat mematikan mesin tersebut, tetapi saat menghidupkan mesin kembali. Ada kecenderungan kita lupa menekan tombol atau memutar kenop untuk mematikan AC jika mematikan mesin terlebih dahulu. Sehingga saat menghidupkan mesin kembali, posisi AC dalam keadaan “ON”, disinilah perlunya dibiasakan mematikan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin. Dalam kasus AC yang sudah berumur, jika sobat lupa mematikan AC saat akan menghidupkan mesin kembali, mesin bisa jadi benar-benar tidak mau hidup karena kekurangan daya akibat disedot kebutuhan daya AC.
Untuk kasus mobil dengan teknologi lama yang serba manual, hal-hal terkait menghidupkan dan mematikan mesin dan perangkat elektronik sangat penting diperhatikan. Jika tidak mobil akan lebih cepat rusak dan sobat harus sering mengeluarkan uang banyak untuk membeli komponen kelistrikan yang baru. Namun pada mobil-mobil modern masa kini, khususnya mobil mewah dengan fitur AC digital serta komponen kelistrikan lainnya juga digital, atau tombol mengaktifkan AC bersifat reversible (satu tumbol untuk menghidupkan dan mematikan), sobat tidak perlu khawatir akan efek negatif dari mematikan mesin tanpa mematikan AC. Karena fungsi elektronik tersebut telah dirancang untuk otomatis menonaktifkan perangkat terkait, saat mesin dimatikan. Sehingga saat menghidupkan mesin kembali, AC otomatis berada dalam keadaan “Off”.
Intinya, tidak masalah jika sobat tidak mematikan AC saat mematikan mesin mobil, asal sobat tidak lupa untuk menonaktifkan tombol atau kenop AC setelah mematikan mesin. Apalagi jika mobil sobat sudah serba digital, maka sobat boleh sedikit ceroboh untuk tidak membiasakan mematikan AC terlebih dahulu. Tapi saran kami, sebaiknya biasakanlah mematikan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin. Hal ini juga berlaku untuk komponen kelistrikan lainnya seperti lampu utama, audio system dan lainnya. Hal tersebut untuk menghindari posisi “ON” saat sobat menghidupkan mesin kembali.