Rajatransit, Rental Mobil Balikpapan – Mobil yang boros bahan bakar pasti akan mejadi masalah. Setidaknya bakal membuat kantong kita jebol. Untuk itulah saat hendak membeli mobil penting untuk mengetahui apakah mobil boros atau irit bahan bakar.
Pada umumnya, ada beberapa cara untuk memastikan sebuah mobil boros BBM atau tidak. Cara yang paling mudah adalah memeriksa buku panduan mengenai estimasi bahan bakar yang digunakan oleh tipe kendaraan.
Jika melebihi batas atau rekomendasi yang ada, kamu perlu mencari tahu akar permasalahan mengapa mobil itu boros bahan bakar.
Ada beberapa komponen yang berpengaruh terhadap konsumsi BBM, yaitu jenis bahan bakar yang digunakan, pembakaran pada sistem mesin mobil, dan kebersihan filter udara.
Berikut ini tips untuk membuat bahan bakar mobil jadi lebih hemat, sebagaimana dikutip dari Garda Oto, Selasa 4 Februari 2020.
Komponen busi untuk memicu percikan api yang ada di dalam ruang bakar mesin mobil. Di dalam ruang bakar, bensin dan udara sudah dikompresi.
Mengganti dan selalu membersihkan busi menjadi salah satu cara yang paling tepat agar busi dapat bekerja dengan baik. Jika busi dapat bekerja dengan optimal, mobil kamu juga dapat melaju dengan baik dan menjadi lebih hemat BBM.
Mesin mobil yang “ mengelitik” dapat menjadi tanda permasalahan bahwa terjadinya pembakaran yang tidak sempurna pada ruang bakar mesin mobil. Hal ini merupakan efek ketika busi mobil sedang bermasalah.
Faktor yang mendasari konidisi ini adalah terganggunya busi dalam menciptakan percikan api. Kondisi ini disebakan karena memendeknya elektroda pada busi.
Tertutupnya elektroda pada busi biasanya disebabkan oleh tumpukan karbon yang disebabkan oleh proses pembakaran. Proses pembersihan busi ini dapat dilakukan sendiri atau dapat meminta pertolongan dari mekanik bengkel.
Komponen ke dua adalah filter udara. Buat kamu yang belum tahu kendaraan, filter ini harus dibersihkan secara rutin setiap 5 ribu-10 ribu km.
Filter udara pada mobil kotor dapat menghambat suplai udara ke dalam ruang pembakaran. Lebih berbahaya lagi ketika udara yang masuk pada ruang pembakaran adalah udara kotor.
Apabila kondisi ini dibiarkan, itu dapat menghasilkan kerak di ruang pembakaran. Akibatnya kinerja mesin berkurang dan kebutuhan bahan bakar dapat bertambah.
Proses ini juga dapat dilakukan sendiri atau dapat meminta pertolongan dari mekanik bengkel.
Kalau kamu menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan petunjuk dari pabrik mobil, ini akan membantu untuk mengoptimalkan sistem kerja mesin. Jika diikuti dengan benar, bahan bakar yang dibutuhkan tidak terbuang terlalu banyak, karena sistem dapat bekerja dengan optimal.
Kamu bisa menggunakan cairan octane booster. Cairan ini bisa menambah oktan pada bahan bakar diesel atau bensin. Hal ini tak disarankan untuk bahan bakar yang sudah mengandung oktan di atas 95 karena sudah optimal.
Tekanan udara dalam roda juga berpengaruh signifikan terhadap efisiensi berkendara. Mobil yang memiliki tekanan udara di bawah saran dari petunjuk pabrik bisa mengurangi efisiensi.
Mesin mobil harus menghasilkan energi yang lebih besar untuk melakukan kerja yang sepadan dengan tekanan udara yang optimal.
Penting untuk dimengerti bahwa tekanan udara yang terlalu banyak dalam roda juga tidak baik karena berbahaya. Roda seharusnya berada dalam posisi rata dengan aspal atau bahan jalan.
Jika dimasuki udara yang terlalu banyak, roda akan menggembung dan mengurangi kontak dengan roda jalan. Alhasil, traksi pun berkurang saat berkendara.
sumber: dream.co.id